Get paid To Promote at any Location

Halaman

Cari Blog Ini

Selasa, 23 Maret 2010

Review N 6120

Semua orang tentu tahu bahwa Nokia N70 dan N73 merupakan handphone symbian terpopuler di kisaran harga Rp.1,5 jutaan.

Para fans Nokia selalu mendewa-dewakan kedua handphone seri N tersebut dan menganggapnya sebagai handphone dengan fitur multimedia tercanggih.
Masih layakkah N70 dan N73 menyandang gelar tersebut? terutama semenjak kehadiran sang pendatang baru Nokia 6120 Classic yang hadir tanpa predikat seri N, namun sangat powerful dan dibandrol cukup murah.

Sangat banyaknya varian produk yang dirilis Nokia, membuat peluang terjadinya kanibalisme antar keluarga sendiri juga sangat besar pula.


Nokia 6120c memiliki 4 keunggulan utama yang bahkan tidak dimiliki oleh Nokia N73 yang harganya lebih mahal.

1. Koneksi internet HSDPA (3.5G).
Nokia 6120c mendukung akses internet HSDPA hingga kecepatan 3.6Mbps, yang berarti kecepatan maximalnya 10X lebih cepat dibanding koneksi internet 3G (384Kbps) yang didukung oleh Nokia N73 dan N70.
Dukungan HSDPA saat ini merupakan faktor penting dimana demam YouTube mewabah dan tarif HSDPA juga makin murah.

2. Prosesor yang lebih cepat.
Nokia 6120c menggunakan prosesor berkecepatan 369Mhz yang berarti jauh lebih cepat dibanding prosesor yang digunakan oleh Nokia N73 dan N70.
Cukup banyak pengguna Nokia N73 dan N70 yang mengeluhkan respon handphone yang lamban pada navigasi menu dan sewaktu membuka aplikasi, hal tersebut tak akan terjadi pada handphone berprosesor kencang seperti Nokia 6120c.

3. Versi operating system yang baru
Nokia 6120 menggunakan operating system Symbian dengan versi yang lebih baru ketimbang yang digunakan pada Nokia N73 dan N70.

4. Design slim dan ringan
Sekalipun dibekali dengan prosesor yang lebih kencang dan chip HSDPA level 2 (3.6 Mbps), namun Nokia 6120c mengemas itu semua ke dalam design yang lebih slim dan ringan dibanding Nokia N73, apalagi N70.


Nokia 6120c merupakan handphone yang memiliki kekurangan paling sedikit dibanding yang lain. Harganya pun sama dengan Nokia N70 yang notabene tergolong handphone berteknologi lawas tahun 2005. Ironisnya, handphone lawas ini dikemas ulang sebagai music edition (N70M) dan dibandrol dengan harga yang bahkan lebih mahal dibanding Nokia 6120c yang secara teknologi jauh lebih unggul. Namun sebuah handhone tua tetap saja tua, dan orang yang mengutamakan teknologi sebaiknya tidak membeli N70 ataupun N70 Music Edition.
Mulai dari jenis layar LCD yang cuma 176x208, USB masih versi pertama, hingga jenis memory card yang masih RS-MMC, semuanya menunjukkan bahwa N70 adalah “produk usang” yang seharusnya layak masuk tong sampah.

Sebagai handphone yang jauh lebih mahal dibanding Nokia 6120c, Nokia N73 ternyata juga harus minder terhadap sang pendatang baru ini. Sebab sekalipun layar LCD N73 lebih besar namun ternyata lebih “miskin” warna dibanding LCD pada Nokia 6120c. Jenis memory yang digunakan Nokia N73 juga masih MiniSD, bukan MicroSD yang saat ini lebih populer. Prosesor yang lebih lambat dan tidak adanya HSDPA juga membuat kita bertanya-tanya mengapa handphone seri N ini harus dibandrol jauh lebih mahal dibanding Nokia 6120. Atau mungkin Nokia 6120c yang harganya terlalu murah?

Dari sisi ukuran, Nokia 6120 hampir sama tipis dan ringannya dibanding Nokia 5310 Xpress Music yang digembar-gemborkan sebagai handphone tipis namun miskin fitur dan bertabur kelemahan. Harga kedua handphone slim ini juga sama.

Sony Ericsson K630 merupakan handphone HSDPA yang harganya mendekati harga Nokia 6120c, namun semua fiturnya kalah oleh Nokia 6120c. Selain itu standard HSDPA yang digunakan SE K630 masih level 1 (max 1.8Mbps), sedangkan Nokia 6120c sudah menganut standard HSDPA level 2 (max 3.6 Mbps).
Dengan harga SE K630 yang cuma lebih murah Rp. 100 ribu saja dibanding Nokia 6120c, handphone SE ini jelas tak layak dibeli karena kalah segala-galanya.


Nokia 6120c menggunakan LCD 16 juta warna ukuran 2" dengan resolusi 240x320. Kualitas gambarnya tentu jauh lebih tajam dibanding Nokia N70 yang masih mengandalkan teknologi LCD "jaman dahulu" yang resolusinya masih 176x208 saja. Jumlah warna yang dihasilkan LCD Nokia 6120c bahkan masih lebih banyak ketimbang layar Nokia N73 yang cuma mendukung 256 ribu warna saja.
Ukuran layar N73 yang lebih besar juga menjadikan tampilannya tidak setajam layar 6120c.

Kualitas tampilan LCD Nokia 6120c sangat bagus dengan contrast ratio yang tinggi sehingga gambar terlihat tajam dan warna hitam tidak terlihat keabuan.

Dalam hal camera, Nokia 6120c masih mengandalkan spesifikasi kamera yang tidak berbeda dengan Nokia N70, yaitu 2MP dengan flash tanpa autofocus. Ini menjadikannya kalah oleh N73 dalam kemampuan fotografi. Selain itu lensanya juga tidak dilengkapi cover.

Meski demikian kamera pada Nokia 6120c masih dibekali beberapa fitur seperti panorama mode, night mode, sequence, self timer, white balance, dan color tone.

Untuk kemampuan video recording, Nokia 6120c mampu merekam dengan resolusi 320x240 15fps, ini berarti resolusinya sedikit lebih rendah (bahkan sangat rendah)dibanding N73 dan N70.

HSDPA

Dukungan koneksi HSDPA menjadikan Nokia 6120c sangat ideal digunakan sebagai modem high-speed untuk komputer anda.

Meski anda dapat menjadikannya sebagai modem via bluetooth demi alasan kepraktisan, namun perlu diingat bahwa untuk mendapatkan kecepatan HSDPA secara maximal anda harus menggunakan koneksi via kabel data mini USB yang telah disertakan.

Hal ini karena transfer rate HSDPA mampu mencapai 3.6Mbps yang berarti lebih kencang dibanding kecepatan maximal bluetooth (1Mbps), sehingga koneksi internet melalui bluetooth akan menyebabkan bottleneck. Hal ini berbeda dengan koneksi 3G dimana kecepatan maximalnya cuma 384Kbps yang berarti masih lebih lamban dibanding kecepatan bluetooth (1Mbps).

Saat ini koneksi HSDPA (3.5G) merupakan pilihan paling tepat. Dengan coverage area HSDPA yang makin meluas (di Surabaya coverage sudah 40%), akses internet 3.5G memberikan kecepatan maximum hingga 3.6Mbps (450KB/s) yang notabene 10X lebih cepat dibanding ADSL (Telkom Speedy) yang tentu saja tidak mobile. Dalam prakteknya kecepatan rata-rata berkisar 1Mbps-1.5Mbps yang masih saja jauh lebih cepat dibanding Telkom Speedy.

Dengan tarif HSDPA yang saat ini sudah murah (Rp.100/menit), ber-internet menggunakan koneksi HSDPA menjadi pilihan yang paling kencang, ideal, dan praktis.

Nokia 6120c merupakan handphone termurah yang mampu menjadi modem HSDPA untuk komputer anda.

Nokia N73 dan N70 jelas bukan tandingan 6120c dalam hal koneksi internet,

Dengan koneksi N73 dan N70 yang cuma 3G, anda justru akan rugi besar bila mengakses internet menggunakan kedua handphone ini. Karena dengan tarif 3G dan 3.5G yang notabene sama, anda akan mendapat koneksi yang jauh lebih lambat bila menggunakan N73 dan N70

Bila ingin browsing melalui handphone, anda dapat menggunakan browser bawaan Nokia atau bisa juga dengan menginstall aplikasi symbian Opera 8.65 di Nokia 6120c.

Keduanya memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing.

Browser bawaan Nokia dibekali fitur Mini-map dan mampu melakukan rotasi landscape, sehingga nyaman digunakan untuk website yang melebar ke samping. Namun sayangnya tidak dibekali fitur auto-fit sehingga masih harus scrolling ke samping. Selain itu penggunaan mouse-cursor seringkali malah memakan waktu.

Browser bawaan Nokia ini juga tidak kompatibel dengan beberapa website.

Sedangkan Browser Opera memiliki keunggulan yaitu kemampuan auto-fit dan kompatibilitas yang sangat baik dengan berbagai website. Kelemahannya adalah tidak mendukung tampilan landscape..

Aplikasi

Sebagai handphone yang menggunakan operating system Symbian 9.2, Nokia 6120c mampu menjalankan aplikasi yang dirancang untuk semua handphone Symbian versi 9. Ini berarti Nokia 6120c mampu menggunakan aplikasi yang sama dengan Nokia N73, N95, E90, dsb. Namun belum tentu kompatibel dengan aplikasi symbian lawas yang digunakan pada Nokia 6600, 7610, dll.


KESIMPULAN

Nokia 6120 classic merupakan handphone yang layak menyandang 2 gelar sekaligus yaitu:

1. Smartphone HSDPA termurah.
Dengan dukungan kecepatan hingga 3.6Mbps membuatnya ideal digunakan sebagai modem untuk PC anda.

Selain itu platform OS Symbian yang digunakan menjadikannya sebagai smartphone yang mampu menjalankan berbagai ragam aplikasi

2. Handphone termurah dengan prosesor tercepat.
Kinerjanya yang kencang membuatnya nyaman digunakan sebagai handphone multi fungsi sekaligus untuk gaming.

Nokia 6120 menggunakan tipe prosesor yang sama persis dengan yang digunakan pada handphone nokia seri high-end berkisaran harga Rp 3-5 juta seperti N81, E51, E71, dan E66.

Kehadiran Nokia 6120c jelas membuat Nokia N70 maupun N73 kehilangan taringnya. Meski kedua handphone seri N tersebut hingga kini masih juga digandrungi orang, tapi bila mau dipertimbangkan secara lebih mendalam mengenai spesifikasi dan harganya, maka bisa jadi hampir tidak ada alasan untuk membeli kedua handphone “mahal“ berteknologi lawas tersebut.

Pengguna N73 memang masih dapat membela diri dengan mengatakan bahwa kualitas camera N73 lebih bagus daripada 6120. Namun pengguna N70 sama sekali tidak memiliki pembelaan, karena N70 memang betul-betul "makhluk purba yang saat ini masih berkeliaran mencari mangsa" dan dijual dengan harga sama seperti 6120.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar